Posts

Showing posts from March, 2018

separuh

kamu, aku titip separuhku ya taruh di dadamu mana separuhmu titip saja juga padaku adil begitu bila luka, kita sama - Hanin

forgiveness

it eventually gets better without any sort of explanation one day i just realize that i am no longer upset i am no longer mad, hurt, or bothered by the things that once took so much of my energy, my thoughts, my time i know i will find myself in a peaceful place and enjoy that feeling of forgiveness - Hanin

lupa

kadang di tengah malam, aku terbangun. hanya karena aku terbiasa menunggumu di jam-jam itu. otakku lupa, bahwa tak seharusnya aku terjaga dan menunggumu lagi. - Hanin

Malam Dingin di Tidar

ketika kata berputar di udara ada rasa ingin memiliki ada rasa suka dan cinta ditambah rasa capuccino dan es coklat maka jadilah sudah, aku resmi milikmu - Hanin

Masih Sama Kah?

kos brantas, gang enam ayam kecap, bu bas motor butut, vega r modif parfum, morris - Hanin

Cukup

kisah tentang kita belum terasa cukup tapi sakitnya, cukup menunggunya, cukup berkorbannya, cukup jadi cukup kita cukup sampai disini -Hanin

Salah Siapa

harus kusalahkan siapa jika yang kubisa selalu menutup pintu dan perintahkan semua pergi adakah yang akan tinggal? menertawai usiranku tetap berdiri menahan pintu bilang, "aku tetap untukmu" -Hanin

Baru

baru tangan baru, genggaman baru baru tubuh baru, pelukan baru baru wajah baru, kecupan baru baru hati baru, cinta baru baru aku tidak mau baru aku mau kamu - Hanin

Pindah (lagi)

Pindah. Lagi. Lagi-lagi pindah. Pindah bukan hal baru buat aku, sejak kecil aku sudah seringkali pindah rumah karena bapakku PNS Guru SD. Buat kamu yang juga anak PNS, mungkin juga pernah ngerasain pengalaman ini. Sejak Bapak diangkat PNS tahun 2003, kami sekeluarga pindah. Dari Puger ke Ledokombo. Memang sih, masih dalam satu wilayah kabupaten. Tapi tetep aja, buat anak SD kelas 2 macem aku dulu, itu berat. Kehilangan temen, dan juga harus adaptasi sama lingkungan yang super baru, dan juga yang dihadapi bukan hanya kendala bahasa tapi juga kendala cuaca. Puger adalah wilayah pesisir pantai, sementara Ledokombo pegunungan. Jadilah masa kecilku diisi hari-hari penuh biduran dan bersin-bersin karena cuacanya yang menurut aku, superrrr duingin. Bapak ibuku tidak ada niatan sama sekali untuk menetap dan membeli rumah di Ledokombo, maka hingga kini kami sekeluarga sering berpindah-pindah rumah kontrakan. Kali ini aku tinggal di Desa Sumbersalak, sudah sekitar 2 tahun. Pindah j

Introvert? Anti-social?

Masih di sore yang sama, di balai desa. Keadaan sudah sepi, petugas dan pejabat desa sudah pulang semua. Aku lega, akhirnya aku sendiri. Yes, I’m that type of person who enjoys my time being alone. Aku lanjut ngedit blog-ku yang masih seumur jagung ini. Kemudian, datanglah beberapa bapak-bapak dan mahasiswa/i KKN, entah dari kampus mana. Its not that I don’t like it, tapi aku awkward akan hal-hal yang berbau social. That’s why aku prefer sendirian. Harusnya aku berdiri dan salim ke beberapa bapak-bapak tadi karena aku cukup kenal dengan mereka, beberapa bahkan teman bapakku. Harusnya aku bertegur sapa dengan mahasiswa/i tadi dan bahkan berkenalan karena kita sama-sama mahasiswa walaupun beda kampus. Harusnya. Nyatanya aku tetap duduk di depan laptop dan sekadar senyum pada bapak-bapak tadi. Mahasiswa/i tadi bahkan tidak kutoleh sama sekali. Aku hanya berbicara ketika salah satu dari mereka permisi untuk charge HP di colokan yang kebetulan ada didekatku duduk. Itupun hany

Negativity

Sore ini, seperti biasa aku di balai desa dekat rumah, membawa ransel berisi laptop dan berkas-berkas entah apa saja. Di balai desaku sudah lama disediakan Wi-Fi gratis, memberi kemudahan bagi mahasiswa semester akhir yang qismin sepertiku. Maka sejak itu, kalau ada waktu luang dan sedang tidak di kosku di kota, disinilah tempatku nongkrong. Browsing jurnal, nonton video terbaru Gitasav sampai nulis di blog ini pun aku lakukan disini. Kebiasaan ini termasuk baru, menjadi rutinitasku sejak sebulan terakhir. Kalau boleh jujur, rasanya baik memiliki hal baru untuk dilakukan. Yang sama sekali tidak berkaitan dengan ‘dia’, seseorang yang jauh disana. Yang tidak lagi menjadi bagian hidupku setelah 5 tahun bersama. Ah sudahlah, lagi-lagi aku mulai mengingat masa lalu. Sebenarnya bukan itu yang mau kubahas.. … Kali ini balai desa lengang seperti biasa, hanya tersisa beberapa pegawai dan Pak Kades yang belum pulang karena jam kerja juga belum habis. Ditengah-tengah keser

Sendiri

aku tidak mau sendiri rasanya sepi seperti mau mati kenapa harus begitu? padahal ada kamu dulu kamu dimana? aku rindu, cinta pulanglah bawa aku kemana terserah aku tidak mau sendiri rasanya sepi seperti mau mati - Hanin